Warga Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, dikejutkan dengan penemuan bayi laki-laki yang terbungkus plastik di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Selat Hilir, pada Minggu (02/03/2025) malam. Kejadian ini langsung menjadi sorotan publik dan memicu respons cepat dari pihak kepolisian setempat.
Kapolres Kapuas, AKBP Gede Eka Yudharna, membenarkan adanya laporan penemuan bayi tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk mendukung penyelidikan lebih lanjut. “Iya benar, Polres Kapuas telah menerima laporan penemuan bayi di kawasan Jalan Ahmad Yani. Informasi masih kami kumpulkan untuk penyelidikan,” ujarnya kepada Radar Sampit, Senin (03/03/2025).
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Muhammad Ramadhan dan Fatimah, warga Jalan Kapuas, Selat Hilir. Keduanya melihat bungkusan plastik berwarna biru tergeletak di trotoar Jalan Ahmad Yani sekitar pukul 21.30 WIB. Penasaran dengan bungkusan tersebut, mereka memutuskan untuk menghampiri dan membukanya. “Setelah dibuka, ternyata isinya seorang bayi laki-laki,” tutur Ramadhan.
Menurut kesaksian Ramadhan, bayi tersebut terlihat dalam kondisi sehat saat ditemukan. Merasa iba, dirinya dan kerabatnya memutuskan untuk membawa bayi tersebut pulang ke rumahnya di Jalan Kapuas. “Karena kasihan, saya bawa pulang dan diasuh oleh orang tua saya sambil mencari informasi lebih lanjut tentang orang tua si bayi,” jelasnya.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan di kalangan warga setempat. Banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa seorang bayi yang baru lahir dibuang dengan cara tidak manusiawi. Pihak kepolisian pun berjanji akan mengusut tuntas kasus ini untuk menemukan siapa orang tua atau pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Sementara itu, warga sekitar berharap agar bayi tersebut mendapatkan perawatan yang layak dan menemukan keluarga yang dapat mengasuhnya dengan penuh kasih sayang. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga hak-hak anak, terutama bayi yang baru lahir.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan aparat hukum dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Pemerintah setempat juga diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap perlindungan anak dan sosialisasi tentang pentingnya tanggung jawab sebagai orang tua.
